Monday, August 23, 2021

MANTRA KEKAYAAN LELUHUR

 

MANTRA KEREJEKIAN LELUHUR

Mantra ini merupakan peninggalan dari luluhur ditanah jawa. Isinya berupa pujian-pujian kepada Tuhan Sang Maha Pemberi rejeki.

usahakan tiap tengah malam lakukan sholat hajat atau tahajud lalu keluar rumah menghadap kiblat (barat) lalu membaca mantra berikut ini 1x :


“Allohumma Puji Langgeng,

Suksma mulya,

Kumpula badan sarira,

Oleha rahmating Alloh,

Oleha marga sing gampang,

Gampang saking kersaning Alloh,

Lailaha'illaloh Muhammad Rosullullah”


Jika sering dilakukan Insya Allah rejeki akan mengalir deras dan terpenting adalah berbisnislah/bekerja apa saja dan amalan tadi akan sangat membantu dalam meningkatkan rejeki.

Tuesday, August 17, 2021

MENCUCI KERIS /MEWARANGI PUSAKA


Teknologi pembuatan keris adalah suatu teknologi pengolahan material peninggalan sejarah yang sangat tinggi nilainya. Tidak bisa dibayangkan bagaimana para empu 

jaman dahulu menemukan cara pembuatan senjata dengan memanfaatkan sifat-sifat paduan logam yang berbeda. Menempanya berlapis sehingga menjadi satu kesatuan dalam bentuk senjata yang memiliki keunggulan sifat-sifat fisika sekaligus keindahan wujud yang memukau.Tidak juga pernah diketahui asal muasal penggunaan batu meteorit / batu pamor sebagai salah satu bahan pembuat keris. Yang jelas meteorit, yang banyak mengandung Titanium, Nikel, bahkan Uranium, tidak hanya berfungsi sebagai peningkat estetika saja, tetapi juga meningkatkan kualitas material keris.

Saat ini, keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Adikarya Peninggalan Sejarah. Bangsa Melayu, dari Patani-Thailand sampai ke Sulawesi-Indonesia, sebagai pewaris adikarya kebudayaan tersebut, seharusnya berbangga atas pengakuan dunia internasional terhadap karya nenek moyangnya tersebut. Namun kebanggaan tersebut tentunya harus disertai usaha-usaha konservasi atas budaya dan bukti-bukti sejarahnya.Usaha konservasi atas budaya & bukti-bukti sejarahnya antara lain dapat dilakukan dengan mempelajari serta mengaplikasikan pengetahuan yang benar dan logis dalam merawat keris. Tidak hanya melaksanakan kebiasaan turun temurun yang kadang terkait dengan mitos-mitos dan ritus-ritus yang tidak logis dan malah dapat merusak fisik keris itu sendiri.


Memandikan dan mewarangi keris tidak dimaksudkan untuk menyembah atau mengagungkannya namun lebih kepada perawatan atas fisik benda bernilai sejarah tersebut dan melestarikan budaya atau cara tradisional dalam proses perawatan itu sendiri. Jadi suatu benda kuno menjadi pusaka bukan karena kekuatan supranaturalnya saja. Namun karena benda tersebut adalah peninggalan nenek moyang yang menjadi bukti sejarah, pencapaian dan kejayaan budaya bangsa kita di masa lalu. Sehingga menjadi suatu kebanggaan bangsa di masa kini.


Bukti tersebut patut dan wajib dilestarikan agar kita tidak kehilangan akar sejarah dan budaya sebagai suatu bangsa. Itulah yang dimaksudkan sebagai makna pusaka dalam konteks intelektual. Dalam budaya Jawa dikenal beberapa cara atau rangkaian upacara dalam rangka mencuci dan mewarangi pusaka. Ada yang sederhana, ada pula yang penuh dengan rangkaian ritus yang diperlengkap dengan puluhan macam sesajen seperti yang dilaksanakan oleh pihak kraton Solo dan Jogja setiap bulan Suro (Muharram).


Yang akan diuraikan di bawah ini adalah cara mencuci dan mewarangi keris secara tradisional. Namun hanya menekankan pada hal-hal yang bersifat krusial dan fungsional saja. Tidak yang bersifat simbolik atau bernuansa supranatural.


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut,


1. Lepaskan keris dari warangka dan ukirannya , untuk melepaskan pesi dari ukiran, putar ukiran ke arah yang lebih ringan putarannya sambil ditarik / dicabut.


2. Rendam keris dengan air kelapa hijau semalaman lalu bilas dengan air sampai bersih Saat merendam keris pastikan seluruh bagiannya terendam air kelapa. Air Kelapa Hijau bersifat asam lemah dan bermanfaat untuk melepaskan kotoran, kerak, dan mempermudah lepasnya karat yang terbentuk dipermukaan keris. Karena sifat asamnya yang lemah diperlukan perendaman semalaman agar betul2 meresap dan dapat melepaskan kotoran terutama yang terdapat di pori2 logam. Sifat itu pula yang membuatnya relatif aman untuk keris.


3. Gosok permukaan keris dengan irisan jeruk nipis sampai bersih / putih mengkilap Menggosoknya jangan terlalu keras / kasar. Dapat pula digosok menggunakan sikat gigi yang halus dengan arah gosokan searah bila ada kerak / karat yang membandel. Boleh juga ditambah air perasan buah pace / mengkudu yang sudah matang. Lalu bilas dengan air bersih yang mengalir.


Jeruk Nipis sifat asamnya agak kuat, persentuhan dengan logam keris dalam jangka waktu yang lama dapat merusak logam keris. Digunakan untuk membersihkan keris dari karat, buah jeruk nipis diiris 4-6 bagian dan digosok2 pada permukaan keris. Hasilnya kotoran dan karat akan terlepas dan permukaan keris akan kelihatan putih mengilap. Proses ini disebut Mutihke’.


Air Perasan Buah Pace fungsinya hampir sama seperti air perasan jeruk nipis, namun karena airnya lebih banyak membuat pengerjaan lebih mudah. Teksturnya yang lunak membuatnya mudah hancur bila digosok2kan ke permukaan logam sehingga fungsi jeruk nipis tak tergantikan sepenuhnya.


4. Cuci keris sampai bersih dengan buah lerak / sabun lerak  saat mencuci, gosok keris perlahan dan searah dengan sikat gigi yang halus. Bila ada kotoran di celah2nya, congkel dengan tusuk gigi. Bilas dengan air bersih sampai kotoran2 (ampas jeruk dan pace) hilang. Bila kotoran2 yang bersifat asam itu sampai tertinggal maka dapat merusak keris karena bersifat korosif.


Buah Lerak berfungsi sebagai sabun alami yang lembut dan tidak merusak besi, tidak seperti detergen yang bersifat keras. Saat ini banyak dijual sabun lerak cair siap pakai sebagai sabun pencuci batik tulis namun bila ingin menggunakannya, pilih yang tidak diberi campuran zat kimia tambahan.


5. Keringkan sampai betul2 kering dengan menekan2 bilah keris dengan kain bersih

Boleh diusap lembut dengan kain bersih yang menyerap air. Dalam proses mengeringkan, keris jangan sampai terkena tangan telanjang lagi. Karena minyak / lemak yang ada ditangan dapat menempel di bilah keris yang sudah bersih dan menimbulkan karat.


6. Olesi keris dengan cairan warangan menggunakan kuas secara tipis dan merata (prosesnya disebut Marangi)


Warangan adalah hasil tambang yang berbentuk kristal dan secara alamiah mengandung arsenikum dalam kadar relatif rendah. Warangan terbaik yang dikenal berasal dari Tiongkok. Pada masa dahulu kala banyak digunakan untuk racun tikus. Arsenikum murni dikenal sebagai zat beracun yang dapat mematikan. Namun beberapa obat2an tertentu ada yang mengandung arsenikum dengan persentase yang rendah. Dengan demikian tidak hanya sebagai racun, arsenikum juga memiliki manfaat sebagai obat dalam kadar dan pada persenyawaan dengan zat, tertentu. Fungsi cairan warangan adalah untuk menciptakan reaksi kimia antara besi dan larutan warangan pada permukaan bilah. 


Reaksi tersebut menghasilkan senyawa oksida besi - arsenik berupa lapisan tipis yang berfungsi sebagai anti karat pada permukaan bilah keris. Selain sebagai anti karat, lapisan tersebut juga menimbulkan warna kontras yang indah pada permukaan bilah. Hal ini disebabkan reaksi kimia hanya terjadi pada bagian bilah yang mengandung besi. Gelap terangnya permukaan suatu logam akibat reaksi tersebut tergantung dari tingginya kandungan besi dalam logam tersebut. 


Seperti diketahui keris, tombak, dan pedang yang berkualitas baik biasanya dibuat dari minimum 3 jenis lempengan besi-baja ditambah 1 lempengan nikel atau meteorit (berkadar besi sangat rendah atau bahkan tidak mengandung besi) yang ditempa berlapis lipat berulang kali menjadi satu kesatuan (nglereh). Akibatnya lipatan2 besi yang berbeda komposisi kimianya memunculkan kontras yang berbeda setelah pewarangan. Sedangkan garis2 lipatan nikel / meteorit yang tidak bereaksi terhadap warangan menimbulkan garis2 putih yang kadang mengkilap seperti krom. Kesemuanya itu membentuk gambaran / pola pada permukaan keris yang dikenal sebagai Pamor.


Marangi keris tidak dimaksudkan untuk meracuni bilah keris tersebut sehingga akan mematikan bila tergores olehnya. Persentase arsenikum dalam kristal warangan relatif rendah, apalagi dalam aplikasinya kristal warangan dilarutkan dahulu dalam air perasan jeruk nipis yang banyak sekali (+/- 1gr serbuk warangan dalam 250ml air perasan jeruk nipis). Dengan demikian kadar arsenikum yang akan menempel di bilah keris rendah sekali kadarnya. Walaupun demikian kehati-hatian dalam menangani sebilah keris tetaplah diperlukan.


Pada jaman dahulu memang dikenal cara-cara untuk memasukkan racun dalam keris. Utamanya bila keris tersebut memang dirancang dan dibuat untuk digunakan dalam peperangan. Hal ini dimungkinkan karena permukaan logam keris berpori sehingga mampu menyerap racun. Biasanya proses memasukkan racun ke dalam keris hanya dilakukan pada saat keris masih dalam proses pembuatan. Yaitu pada tahap paling akhir yang disebut penyepuhan atau dalam istilah metalurgi dikenal dengan quenching. Proses penyepuhan dilakukan dengan memanaskan ulang keris, yang sudah jadi bentuk fisiknya, sampai membara (namun tidak sampai berpijar) lalu dicelupkan dalam bumbung bambu berisi minyak kelapa.


Memasukkan racun dalam keris saat penyepuhan (nyepuh wisa) dilakukan dengan mencampur minyak kelapa yang digunakan sebagai media pencelupan dengan ramuan racun yang mengandung bisa ular atau serangga beracun. Namun menggunakan senjata beracun, baik jaman dahulu maupun sekarang, dianggap sebagai tindakan yang tidak ksatria dan pengecut. 


Dalam mempersiapkan cairan warangan, pilihlah serbuk / gumpalan kristal warangan alami yang berwarna ungu tua kemerahan. Tumbuk sampai halus sekali lalu larutkan dalam air perasan jeruk nipis murni yang sudah disaring bersih. Larutan tersebut sebaiknya disimpan dahulu / dituakan selama 6 bulan sebelum dipakai. Ciri-ciri larutan yang sudah jadi adalah warnanya menjadi kecoklatan / kehitaman. Tidak dianjurkan menggunakan arsenikum kimiawi dari apotik / toko kimia karena kadarnya terlalu tinggi / murni sehingga terlalu keras efeknya. Bilah keris akan mudah kebrangas (terlalu hitam / gosong) pada saat diwarangi sehingga jelek dilihat. Selain itu bila penanganan zat beracun tersebut tidak hati-hati dapat menimbulkan bahaya.


Marangi sebaiknya dilakukan di atas sebuah wadah untuk menampung tetesan cairan warangan. Masukkan kembali tetesan tersebut ke dalam botol penyimpan cairan warangan, jangan sembarangan dibuang. Cucilah wadah penampung dengan air yang mengalir.


7. Angin-anginkan keris dengan posisi berdiri (gunakan rak) agar pembentukan lapisan senyawa oksida besi-arsenik bisa sempurna

Pada proses mengangin-anginkan, keris jangan terkena sinar matahari langsung (bisa kebrangas / gosong), namun pilih saat matahari cerah / tidak mendung. Waktunya kira2 jam 9-11 pagi atau jam 2-4 sore.

Perhatikan kontras warna yang terbentuk pada permukaan bilah keris. Bila tingkat kontras yang diinginkan sudah tercapai, lanjutkan ke proses selanjutnya.


8. Setelah pengangin-anginan dianggap cukup, bilas lagi keris dengan air mengalir

Namun dalam membilas, jangan disemprot dengan tekanan air yang tinggi atau digosok-gosok / disentuh tangan telanjang. Pembilasan dimaksudkan untuk menghentikan reaksi kimia antara besi dan warangan sehingga keris tidak terlalu hitam / gosong.


9. Keringkan lagi sampai betul-betul kering dengan menekan-nekan bilah (jangan digosok) dengan kain bersih secara lembut lalu diangin-anginkan, Ingat, jangan sampai disentuh dengan tangan telanjang lagi.


10. Olesi keris dengan minyak (minyak’i) secara tipis dan merata menggunakan kuas

Dalam meminyaki, jangan sampai keris terlalu basah. Serap kelebihan minyak dengan kain bersih yang ditekan-tekan di permukaan keris (jangan digosok-gosok). Setelah itu keris diangin-anginkan semalaman dengan posisi berdiri (gunakan rak) agar bila ada kelebihan minyak dapat menetes / mengalir turun.


Minyak terbaik untuk meminyaki pusaka adalah minyak senjata (minyak untuk melumasi komponen2 mekanis senjata api). Namun bila sulit memperolehnya dapat digantikan dengan minyak Singer (pelumas untuk mesin jahit). Untuk memperbaiki aroma minyak senjata atau minyak Singer, agar pusaka baunya wangi, dapat ditambahkan sedikit (10%) minyak alami yang terbuat dari bunga, kayu, atau akar tumbuhan yang wangi (seperti minyak melati, mawar, cendana, gaharu, akar wangi) diaduk rata sebelum dipakai.


Jangan pernah menggunakan minyak yang bersifat kental dan lengket seperti minyak misik (minyak kemenyan) atau minyak wangi Arab lain yang bersifat seperti itu. Minyak seperti itu akan menimbulkan kerak yang lengket dan mengeras pada permukaan bilah dan bagian dalam warangka. Kerak tersebut sangat sulit dibersihkan dan bisa membuat keris sulit dicabut dari warngkanya. Pada akhirnya kerak tersebut akan menimbulkan kerusakan pada bilah keris.


11. Masukkan kembali pusaka ke warangkanya , simpanlah di tempat yang kering dan tidak lembab dalam hal memasang ukiran atau gagang keris, biasanya lubang pada ukiran lebih besar dari pesi keris. Hal ini dimaksudkan supaya pesi tidak rusak karena dipaksakan masuk. Agar genggamannya pas dan keris tidak mudah lepas dari gagangnya, pesi dililit dengan benang, carik kain seperti pita, atau boleh menggunakan potongan koran selebar panjang pesi kurang sedikit, sebelum dimasukkan ke lubang ukiran.


Cara memasukkannya adalah dengan diputar berlawanan arah lilitan sambil ditekan masuk. Saat menekan pesi untuk masuk harus terasa seret. Bila tidak artinya lilitannya kurang dan keris akan mudah lepas dari ukiran. Setelah pesi masuk sempurna, sambil tetap ditekan, balik arah putaran sambil mengepaskan posisi bilah terhadap ukiran. Dengan demikian lilitan, yang tadi diameternya mengerut karena putaran, kembali mengembang dan mengunci pesi dalam lubang ukiran.


Tidak dianjurkan memegang2 bilah pusaka dengan tangan telanjang. Hal ini bukan karena dikhawatirkan racun arsenik akan menempel pada tangan sehingga menyebabkan keracunan namun justru karena membahayakan kelestarian keindahan bilah pusaka tersebut. Pada permukaan telapak tangan selalu terdapat minyak / lemak yang berasal dari keringat atau barang / makanan yang dipegang sebelumnya. Bila kita memegang bilah pusaka dengan tangan telanjang, minyak / lemak pada tangan kita akan menempel pada permukaan bilah (sidik jari). Hal itu akan mempermudah atau memicu munculnya karat. Selain itu dikhawatirkan lapisan senyawa oksida besi-arsenik dan lapisan minyak, yang tipis sekali, dipermukaan bilah akan terhapus bila sering dipegang2 sehingga perlindungan terhadap karat hilang.


Jangan terbiasa meletakkan bunga segar di dekat bilah pusaka (sesaji atau caos dahar). Uap air yang keluar dari bunga dalam proses mengering meningkatkan kelembaban udara, bersifat tajam dan dapat menimbulkan karat yang merusak bilah pusaka.


Kebiasaan mengasapi keris dengan asap bakaran kemenyan (nguthuki menyan) juga seharusnya tidak perlu dilakukan. Asap kemenyan dapat terakumulasi di permukaan keris dan membentuk kerak yang sulit dibersihkan.


Sesungguhnya mencuci dan mewarangi keris tidak harus selalu dilakukan setiap tahun atau dalam jangka waktu tertentu. Karena proses tersebut sedikit banyak akan mengikis permukaannya sehingga dapat merusak keris dalam kurun waktu tertentu bila dilakukan terlalu sering.


Mencuci atau memandikan keris seyogianya dilakukan bila bilah keris terindikasi mulai berkarat atau tebal keraknya. Namun bila pemilik keris memiliki pengetahuan yang baik dalam hal perawatan keris seharusnya mampu memperpanjang interval pencucian keris tersebut.


Bila keris belum berkarat, sebaiknya yang perlu dilakukan dalam 6 bulan atau 1 tahun sekali hanyalah meminyakinya. Sehingga interval waktu pencucian dapat diperpanjang hingga 3 tahun sekali.


Perlu diketahui mewarangi keris hanya perlu dilakukan bila keris dicuci. Bila keris tidak dicuci tapi diwarangi maka tidak ada gunanya. Karena cairan warangan akan terhalang lapisan minyak sehingga tidak bisa bereaksi dengan besi / permukaan keris.


Dengan pengetahuan akan cara – cara perawatan yang tepat, diharapkan keris – keris kuno yang banyak tersebar di tengah – tengah masyarakat dapat terpelihara kelestarian dan keindahannya. Sehingga dalam jangka ratusan tahun ke depan, generasi penerus bangsa ini masih dapat menyaksikan bukti sejarah pencapaian budaya nenek moyangnya.

Catatan : Butuh Latihan dan Keahlian Khusus Untuk Mencuci dan Warangi Keris, Bila ragu daripada Keris anda rusak lebih baik serahkan pada ahlinya, saat ini sudah banyak jasa Khusus Cuci dan Warangi Keris Pusaka

Monday, July 26, 2021

MANFAAT AYAM JAGO PUTIH



Khasiat Ayam Jago Putih saya terjemahkan dari kitab ” Hayatu Al- Hayawanu Al- Qubro “, Yang di susun oleh seorang Waliyulloh “Syeikh Al- ‘Allamah Kamaluddin Abu Al -Baqo’ Muhammad Bin Musa Bin ‘Isa Ad- Damiry R.A “, Kitab ini ( 2 Juz ) berhasil di selesaikan oleh beliau pada tahun 808 Hijriyyah, Isi kitabnya sendiri adalah menceritakan Khasiat2 dari semua Hewan yang ada di Bumi ini Baik keseluruhannya maupun organ-organ tertentu berikut manfa’at, Takwil mimpinya, Keajaiban2 nya, Hukum memakannya, Riwayat2nya dengan Referensi dari Al-Qur’an & Hadist hadist Shohih Serta Qaul para Ulama’ – Ulama’ salaf, salah satunya adalah Khasiat Ayam Jago Putih yg saya terjemahkan dari kitab tsb pada Halaman 394 juz I Di dalam Bab Hewan ke 350 Ad- Diiku ( Ayam Jago ).


Ayam Jago Putih merupakan Hewan kesayangan Rosululloh SAW sesuai Hadist – hadist Rosululloh SAW , Para Ulama’ -Ulama Ahli Tajrib ( Ulama Khos pada jaman dahulu ) bermufakat Bahwa Ayam Jago Putih ^ salah satu khasiatnya ialah dapat menjaga rumah dan Penghuninya serta Isi Rumahnya dari gangguan Jin, Ilmu Hitam, Pencuri, Kebakaran ,dan mereka para Ulama Tajrib menjamin apabila anda menyembelih ayam jago putih ( Untuk Acara selamatan/ Syukuran ) maka anda sekeluarga akan di selamatkan oleh Alloh s.wt dari segala macam mara bahaya baik pada keluarganya maupun hartanya.


Hadist di bawah ini hadist sohih yang diriwayatkan oleh Abdul Haq bin qoni’ dengan isnadnya sampai pada Jabir binAtswab bin ‘Atabah bahwa sesungguhnya Rosulalloh saw bersabda :

” AD-DIIKU AL- ABYADU KHOLILII “

( Ayam Jago Putih Adalah kesayanganku )

Dan dalam hadist riwayat yg lain adalah :

” AD-DIIKU AL-ABYADU SODIQII WA ‘ADUWWU ASY-SYAYTONI, YAHRUSU SOHIBAHU WA SAB’A DUURI KHOLFAHU “

( Ayam jago putih adalah sahabatku dan musuhnya Setan, dia menjaga rumah pemiliknya dan 7 rumah di belakangnya ( tetangga )

Dan dalam hadist yang lain adalah :


“AD-DIIKU AL-ABYADU HABIBII WA HABIBU HABIBII JIBRILA YAHRUSU BAYTAHU WA SITTATA ‘ASYARA BAYTAN MIN JIRONIHI”

( Ayam jago putih merupakan kekasihku dan kecintaannya kekasihku Jibril a.s, Dia menjaga rumah pemiliknya dan 16 rumah tetangganya ).

Rumah anda di ganggu oleh mahluk halus, atau sering kecurian tidak usah panggil pemburu hantu atau Kahin ( dukun ), cukup laksanakan sunnat Rosululloh saw carilah oleh anda Ayam jago Putih Mulus ( Bukan Ayam sayur tapi Ayam kampung, ayam Adu, ayam Afrika ).

Diriwayatkan oleh Asy-syeikh Muhibuddin At-Tobary : ” Bahwa sesungguhnya Rosululloh saw mempunyai se ekor Ayam jago putih dan telah menjadi kebiasaan apabila Rosululloh saw mengadakan suatu perjalanan dengan para sahabat-sahabatnya, Ayam jago putihnya selalu beliau bawa serta agar senantiasa mereka di perjalan mengetahui waktu-waktu sholat dari suara kokok nya ayam tsb.

Di riwayat kan dalam Hadist Shohih yang diriwayat kan oleh : Imam Bukhori, Muslim, At-Turmudzi, An-Nasa’i dari Abu Hurairoh R.A sesungguhnya rosululloh saw bersabda :


“IDZA SAMI’TUM SIYAHA AD-DIIKATI FAS ALULLOHA MIN FADLIHI, FAINNAHA RO AT MALAKAN, WA IDZA SAMI’TUM NUHAQOL HAMIRI FA TA’AWWADZUU BILLAHI MIN ASY SYAITONI, FAINNAHA ROAT SYAITONAN.”

( Apabila kamu sekalian mendengar suara berkokoknya ayam maka berdo’alah miminta pada alloh dari keutamaanya, Karena sesungguhnya Ayam tersebut telah melihat seorang malaikat, Dan apabila kamu sekalian mendengar suara ringkik keledai, Maka berta’udz lah kepada Alloh ( Memohon perlindungan ) dari gangguan setan, Karena sesungguhnya keledai tsb telah melihat Setan).


Di riwayatkan dalam Mu’azzam At-Tobroni dan dalam Tarikh Asbihan dari rosululloh saw , Nabi bersabda :

” Sesungguhnya Alloh S.W.T memiliki se ekor Ayam jago putih yang ke dua sayapnya dihiasi permata permata Jabarjad, Yaqut dan Mutiara, 1 sayap di Timur dan Sayap yang lainya di Barat, Kepalanya berada di bawah Arasy dan berdirinya ayam tsb di udara , Ayam tsb senantiasa berkokok mengumandangkan Adzan di tiap waktu sahur, Maka Adzan tersebut terdengar oleh penduduk langit & Penduduk bumi kecuali Manusia dan Jin yang tidak dapat mendengar Adzannya , Maka tatkala Kokok Adzannya berkumandang di jawablah secara bersahutan oleh suara kokok Ayam – Ayam jago yang ada di muka Bumi, maka apabila Hari Qiamat sudah dekat, Alloh S.W.T berfirman pada Ayam tsb ” Kumpulkanlah sayap sayapmu dan rendahkanlah suaramu “, mengetahuilah semua penduduk langit & Bumi kecuali Manusia Jin yang tidak mengetahuinya, Bahwasanya Hari Qiamat sudah dekat.

Di riwayatkan Dalam sebuah Hadist yg di riwayatkan oleh Ats-Tsa’labi R.A telah bersabda Rosululloh S.A.W :

TSALASATU ASWATIN YUHIBBUHALLOHU TA’ALA : SAUTU AD-DIIKI, WA SAUTU QORIIL QUR’ANI, WA SAUTUL MUSTAGFIRINA BIL ASHARI.

( 3 Suara yang paling di sukai oleh Ta’ala : 1. Suara Kokok ayam jago, 2. Suara pembaca Qur’an, 3. Suaranya orang-orang yang ber Istighfar di waktu sahur.).

Khasiat Ayam Jago ( Tidak harus bulu Putih ) :

Khasiat : Daging ayam jago berwatak Panas & Kering, Disunahkan sebelum disembelihnya supaya di liar kan dulu ( maksudnya agar Ayam jago tsb lelah ), Dagingnya dapat melancarkan perut, bermanfaat sekali untuk sakit persendian, obat untuk yg selalu gemetar, demam.

Adapun Khasiat dari bagian – bagian tubuhnya adalah :

Darah atau Otaknya Ayam Jago apabila di oleskan pada luka yang terkena gigitan binatang berbisa, maka akan sembuh, darahnya apabila di keringka kemudian di bikin cela mata, maka untuk menyembuhkan katarak mata, Apabila bulu panjang pada ekornya di cabut ketika ayam jago tersebut mengawini betinanya, kemudian bulu tersebut di masukkan kedalam air, maka siapapun yang mandi dari air itu, Dzakar nya ( kemaluan nya ) akan sangat keras ( perlu nih bagi yang sudah Loyo ).

Khasiat dagingnya apabila di sate ( Tanpa Bumbu ), kemudian di makan oleh wanita yang tidak punya anak ( Mandul ), Waktu memakannya haruslah sedang dalam keadaan haid ketika haid nya akan bersih 3 hari lagi, setelah bersih dari haid harus di jima’ ( Kumpul ) oleh suaminya, maka dengan izin Alloh wanita tsb akan hamil, karena SIRRULLOH FI KHOLQIHI ( rahasia Alloh ada pada makhluqnya ), tidak semata-mata Alloh menciptakan suatu makhluq kalau tidak ada manfa’atnya.


Khasiat yang terakhir tidak akan saya tulis karena khasiat agar ayam aduan tidak akan di kalahkan oleh ayam adu yg lainnya ( takut di salah gunakan ).

semua khasiat2 di atas bukan untuk ayam jago dengan bulu tertentu, tapi untuk semua jenis warna apa saja kecuali untuk penyakit gila, demikian Khasiat ayam jago ini mudah-mudahan sangat bermanfa’at untuk anda

insya alloh kalau waktunya senggang akan saya terbitkan permintaan anda, semua khasiat di atas betul2 saya terjemahkan dari kitab Hayatu Al-Hayawan Al-Qubro, dengan tidak menambah ataupun menguranginya.


Jengger Ayam jago Putih Atau merah, Apabila di bakar ( seperti membakar kemenyan ) di hadapan orang yang gila, Maka akan sangat bermanfa’at sekali bagi orang gila tsb dengan manfa’at yang sang ajaib ( Khusus khasiat untuk yg ini hanyalah Bulu putih & merah )

Empedu ayam jago bila di campur dengan kuah daging kambing ( Kari ) kemudian di makan dengan tanpa di telan langsung ( di isap dengan ludah ), Maka akan menghilangkan penyakit lupa dan akan kembali ingat lagi apa-apa yang pernah lupa.

Darahnya apabila di campur dengan madu kemudian di panaskan sebentar dengan api, lalu di oleskan pada dzakar ( Penis ) anda, maka akan keras dan kuat jima’


Apabila Dzakarnya ( Penis ) ayam jago di ambil bagi yang ingin Kuat dan tahan lama dalam ber jima’ dengan istrinya, caranya yaitu taruhlah dzakarnya ayam jantan pada selembar kertas kemudian lipat dan ikat dengan benang, pakailah ikatan tsb saat anda ber jima’ dengan istri anda pada pergelangan tangan kiri sebelah atas, maka Dzakar anda akan sangat sangat keras sekali serta kuat tahan lama apabila berhenti dari jima’ maka dzakar anda kembali tenang he he ( seadanya dari kitab tidak di tambah ataupun di kurangi sudah tajrib lagi betul betul ajaib ).


Jengger Ayam jago Putih Atau merah, Apabila di bakar ( seperti membakar kemenyan ) di hadapan orang yang gila, Maka akan sangat bermanfa’at sekali bagi orang gila tsb dengan manfa’at yang sang ajaib ( Khusus khasiat untuk yg ini hanyalah Bulu putih & merah )

Empedu ayam jago bila di campur dengan kuah daging kambing ( Kari ) kemudian di makan dengan tanpa di telan langsung ( di isap dengan ludah ), Maka akan menghilangkan penyakit lupa dan akan kembali ingat lagi apa-apa yang pernah lupa.


Darahnya apabila di campur dengan madu kemudian di panaskan sebentar dengan api, lalu di oleskan pada dzakar ( Penis ) anda, maka akan keras dan kuat jima’

Khasiat yang terakhir tidak akan saya tulis karena khasiat agar ayam aduan tidak akan di kalahkan oleh ayam adu yg lainnya ( takut di salah gunakan ).

semua khasiat2 di atas bukan untuk ayam jago dengan bulu tertentu, tapi untuk semua jenis warna apa saja kecuali untuk penyakit gila, demikian Khasiat ayam jago ini mudah-mudahan sangat bermanfa’at untuk anda

saya terjemahkan dari kitab Hayatu Al-Hayawan Al-Qubro, dengan tidak menambah ataupun menguranginya.


SEMOGA BERMANFAAT

Monday, July 12, 2021

PENCERAHAN SPIRITUAL

 


Pencerahan Spiritual

Pencerahan spiritual seyogyanya terjadi di setiap pengambilan keputusan. Akan tetapi dalam lingkup yang lebih besar, pencerahan spiritual akan merubah masa lalu, masa kini dan masa depan. Ketika pilihan tersebut mendobrak dan berfikir lebih maju dari paham-paham yang sudah ada, saat itulah pencerahan spiritual mulai terjadi. 


Berikut adalah ciri-ciri seseorang yang sedang mengalami pencerahan spiritual: 


1. Kita mulai mempertanyakan Siapa kita ini. Pertanyaan utama yang mulai kita pertanyakan adalah, siapa sebenarnya kita sebagai manusia. Semakin dalam kita mencari tahu, semakin kita menyadari bahwa kita adalah mahluk luar biasa yang sedang mengalami pengalaman fisik sebagai seorang manusia. Kita selalu terhubung dengan Sang Pencipta, akan tetapi ada hal-hal yang menghalangi kita untuk berhubungan dengan Sang Pencipta. Dengan memahami bahwa kita adalah bagian dari Sang Pencipta yang Omnipoten akan merubah segalanya, karena dengan menerima diri kita apa adanya mencerminkan cinta kasih dari Sang pencipta sendiri. 


2. Kita mempertanyakan, Mengapa kita ada di dunia ini Tujuan hidup setiap manusia berbeda dari satu dengan yang lain, akan tetapi kita mulai mencari mereka yang memiliki kesamaan visi dengan pribadi kita. Beberapa akan tertarik pada grup yang menyukai hal-hal ET (extra terrestrial), sementara yang lain tertarik pada hal yang sifatnya lebih meditatif/spiritual. Pada akhirnya, semuanya adalah sama, hanya kemasannya yang berbeda. Menjalani tujuan hidup adalah hal yang sangat menyenangkan bagi mereka yang tercerahkan secara spiritual. Orang sering menganggap tujuan hidupnya itu lebih rumit daripada yang seharusnya, namun seringkali jawabannya sudah ada disana, hanya saja energinya tidak dicurahkan untuk tujuan hidupnya yang sebenarnya. Menjalani apa yang kita sukai tanpa melukai orang lain, adalah sebuah petunjuk kepada tujuan hidup kita. 


3. Hidup kita berubah 360 derajat Begitu kita menyadari bahwa kita adalah jiwa/roh yang sedang mendiami tubuh fisik, kita mulai melihat hal-hal secara berbeda. Kita mulai bisa menarik energi dari sistem yang dibuat untuk mengatur dan memperbudak kehidupan. Kita mulai bisa melihat arti simbol-simbol yang tersirat di sekeliling kita, berpikir lebih jernih dan dengan kebijaksanaan. 


4. Kita mulai menyadari bahwa peristiwa bukan sekedar kebetulan Hal ini mulai terlihat dengan sendirinya tanpa kita sadari, penglihatan akan sesuatu dan perasaan dejavu mulai muncul lebih sering. Kita akan belajar bahwa realitas adalah sesuatu yang bisa dirubah. Seperti merubah saluran TV, jika tontonannya tidak menarik lagi. 


5. Banyak orang yang meninggalkan kehidupan kita, sedikit teman baru, namun mereka memiliki hubungan penting Semakin pencerahan spiritual terjadi, energi kreatif yang dihasilkan bergetar lebih cepat, hal ini mempengaruhi proses interaksi kita dengan sesama, dan seringkali membuat mereka yang belum mengalami pencerahan menjadi tidak nyaman. Ego mereka akan membuat alasan untuk tidak bergaul dengan kita lagi. Namun getaran baru kita akan saling tarik menarik dengan mereka yang mempunyai getaran yang sama. Mungkin beberapa dari kita akan memiliki pekerjaan baru, atau mulai mengikuti impian hidupnya selama ini. 


6. Kita membuang barang dan hal yang tidak perlu Fengshui intinya adalah bagaimana energi positif dapat mengalir di dalam ruangan sehingga membawa keharmonisan bagi mereka yang tinggal didalamnya. Seseorang yang sedang mengalami pencerahan, menyadari keinginan terhadap barang-barang material, memberatkan tujuannya mengalami pencerahan. 


7. Kita menyadari, Cinta kasih adalah dasar Bagi kebanyakan orang, hidup sering penuh dengan kekecewaan dan sakit hati. Baik itu karena hubungan dengan orang yang dicintai, penghianatan teman, dan lain-lain. Kemampuan untuk mendapatkan rekan yang tepat memerlukan kita untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu. Disadari atau tidak, kita dapat mempengaruhi hal di sekeliling kita. Semuanya memiliki hubungan saling mencintai di level kejiwaan, begitu kesadaran itu muncul menjadi sebuah tindakan, perasaan ini menjadi berlipat ganda banyaknya. Bayangkan efek domino dari getaran positif ini. Perasaan saling mengasihi yang mempengaruhi orang-orang disekitar kita, dan perlahan lahan merubah dunia. 


8. Kita akan menjadi penenang disaat badai Dengan menyadari kita telah tercerahkan, pola pikir kita akan bergeser, dari pola pikir bertahan hidup menjadi pola pikir yang memaafkan dan mengasihi. Ketakutan akan bertahan hidup dan kematian akan terlepas, sehingga tersedia ruang untuk rasa mengasihi dan memaafkan. Mengajar kasih, berbagi, mencintai, dan menyembuhkan akan menjadi tujuan hidup baru. 


Semoga bermanfaat bagi kita semua


Untuk merubah dunia, cukup dimulai dari satu orang. Pada intinya, manusia sejak lama dibuat terperangkap pada getaran rendah yang menyulitkannya mencapai pencerahan spiritual. Mereka yang menyadari hal ini, akan menemukan caranya untuk melepaskan diri dari penjara ini. Menjadi tercerahkan secara spiritual, melibatkan peningkatan kesadaran akan hal-hal yang sedang terjadi di sekeliling kita. Cinta kasih itu menyembuhakn, dan adalah kunci yang dapat merubah segalanya.

BUDAYA KERIS

  


Dimasa lalu, setiap pria Jawa terutama bangsawan dan priyayi, pada saat menjalankan tugasnya sehari-hari, selalu mengenakan busana tradisional lengkap dengan sebilah keris dipinggangnya. Setiap priyayi paling tidak memiliki dua buah, satu untuk dipakai harian, sedangkan yang lain untuk upacara resmi dan upacara di karaton. Tentu saja, keris yang kedua mempunyai kualitas dan penampilan yang lebih bagus. 

Dizaman kuno, keris dipergunakan sebagai senjata untuk berperang ataupun untuk bertarung satu lawan satu. Pada saat ini, fungsi keris adalah untuk pelengkap busana tradisional. Namun demikian, keris tetap dihargai, diperlakukan dengan baik. Orang tradisional menghargai keris sebagai pusaka yang berharga dan barang seni yang bernilai tinggi. Keris dinilai berkualitas tinggi, kalau mempunyai penampilan fisik yang anggun dan punya daya spiritual yang bagus. 

Orang Yang Sempurna Menurut penilaian tradisional Jawa, seseorang telah dianggap sempurna kalau dia telah mempunyai lima hal, yaitu: Wismo, Wanito, Kukilo, Turonggo dan Curigo/Keris. 

Penjelasan singkatnya sebagai berikut : 

Wismo artinya rumah. Orang yang telah mempunyai rumah tentunya penghasilannya cukup dan hidupnya mapan. Wanito. Orang yang telah kawin dan punya istri ( demikian pula tentunya seorang wanita yang telah menikah), artinya telah memilih jalan hidup yang benar dan bertanggung jawab. 


Kukilo artinya burung. Penjelasan filosofisnya adalah : nyanyian burung itu merdu bagai music atau alunan gamelan. Mendengar suara lembut, orang merasa tenang, enak, bahagia. Alangkah indahnya, bila seorang ayah,kepala keluarga berbicara dengan suara lembut ,itu tentu sangat menenangkan dan menyenangkan seluruh keluarga. 


Turonggo artinya kuda. Kuda adalah alat transportasi yang praktis dimasa lalu. Dia bisa dipakai menarik andong ataupun bisa ditunganggi untuk bepergian. Dalam hal ini, orang hendaknya memiliki kendaraan kehidupan ( mempunyai jalan hidup) yang bisa dengan baik dikendalikan supaya hidupnya mapan. 


Curigo atau Keris. Keris itu tajam ujungnya. Ini melambangkan ketajaman pikir. Adalah sangat penting orang punya pikiran yang tajam dengan wawasan yang luas.Itu adalah urutan dimasa dulu. Kini, ada yang menyatakan bahwa urutan pertamanya adalah keris dengan alasan : otak yang cemerlang, intelligentsia adalah paling penting.

Secara umum, sebuah keris mempunyai dua bagian penting, yaitu warongko/sarung dan wilah atau bilah keris. Warongko adalah pakaian untuk melindungi bilah. Sejak dulu ada dua macam bentuk warongko, yaitu Branggah atau Ladrang dan Gayaman. Branggah dikenakan pada waktu upacara resmi dan kebesaran, sedangkan Gayaman untuk dipakai harian. Selain itu ada dua macam gaya warongko yaitu Gaya Ngayogyokarto dan Surokarto. 

Sebuah keris dari kualitas tinggi, punya penampilan yang bagus. Bagian luar keris terdiri dari (dari atas kebawah): Ukiran/pegangan; Mendhak/cincin; Warongko/sarung dari kayu yang langsung membungkus bilah keris dan Pendhok/ sarung atau pembungkus warongko yang terbuat dari bahan metal yang diukir. Supaya “pakaian luar” dari bilah keris bagus dan menarik, diperlukan bantuan seniman yang mumpuni dan ahli dalam bidangnya. Sebuah keris yang bagus, klasik, hanya bisa dibuat oleh seorang Empu Keris, yang memang ahli dan berpengalaman dalam bidang pembuatan keris. 

Keris yang bagus juga memerlukan materi yang bagus ,berupa : besi, nikel dan baja yang bermutu. Kadang-kadang batu meteor yang mengandung titanium juga dipergunakan untuk menciptakan pamor yang indah yang muncul dibilah keris. Seni Tempa Bilah keris dibuat dengan cara ditempa ditungku milik empu, dengan suara yang bertalu-talu memukuli campuran besi, nikel dan baja dengan percikan-percikan api merah menyala tersebar diruangan tempa. 

Di Besalen, tempat penempaan keris, diruang perapian telah disiapkan bahan-bahan baku untuk keris berupa 5 kg lempengan besi yang berukuran kira-kira lebar 4 cm, tebal 2 cm, panjang 15 cm; 50 gram nikel dan 0,5 kg baja. Tiga komponen itu dicampur dengan jalan ditempa dan dibakar. Besi dipanaskan, ditempa berulang-ulang. Nikel diselipkan antara lempengan besi, dipanaskan membara sampai ukuran panjang tertentu, lalu dilipat dua dan ditempa. 

Proses ini dilaksanakan berulang-ulang sampai mencapai lipatan yang dikehendaki, tergantung kepada bentuk tampilan dari keris yang dikehendaki. Penempaan haruslah dilakukan dengan sangat hati-hati dan jeli supaya muncul pamor bagus yang diinginkan dibilah keris. Sesudah itu, lempengan baja dengan besi dan nikel yang telah ditempa, dipanaskan lagi sampai membara dan ditempa lagi untuk menguatkan bilah keris. Bilah keris dibentuk sesuai kehendak, bisa dibuat Keris Lurus atau Keris Luk, dengan bengkokan. 

Jadi pembuatan keris sesuai dengan blueprintnya dengan menggunakan pelbagai alat pertukangan. Supaya bisa memunculkan pamor yang indah, selain nikel diperlukan batu meteor sebagai tambahan. Pencampuran metal berlapis-lapis dan penempaan adalah teknik yang diterapkan untuk menghasilkan bilah keris yang kecil, kuat, tipis. 

Pada tahap finishing, bilah keris di-sepuhi, yaitu dipanaskan tetapi tidak sampai membara kemudian disepuh supaya kuat, awet dan bagus . Keris dicelupkan kedalam ember yang berisi air kelapa atau cairan campuran dari sulfur, jus jeruk dan garam. Keris sudah siap dan beratnya kira-kira 0,4 kg saja! Pada saat ini untuk membuat sebuah keris yang bagus dan berkualitas klasik, diperlukan : 100 kg arang jati, dan dikerjakan selama 40 hari atau bahkan lebih untuk jenis keris yang lebih rumit. Sang Empu biasanya dibantu oleh dua orang pembantu untuk penempaan. 

Peran Empu Keris Dizaman kuno , masyarakat tradisional sangat menghormati empu keris. Setiap kerajaan tentu punya empu-empu keris andalannya. Para empu membuat keris atas pesanan dari raja, pangeran dan petinggi istana. Tentu saja ada empu yang menerima pesanan dari priyayi kecil, prajurit, guru, seniman, petani, pedagang dan berbagai orang yang bekerja dibermacam bidang. Pada masa lalu, setiap orang hanya menyimpan keris yang khusus dibuat untuknya oleh seorang empu keris. Itu prinsip utamanya. Kedua, pejabat istana mengenakan keris jabatan yang dipinjamkan oleh raja . 

Pejabat-pejabat yang mendapatkan pinjaman “Keris Jabatan” biasanya adalah Patih, Menteri, Hulubalang, Adipati, Bupati dlsb. Mereka boleh menyimpan keris –keris tersebut selama masih menjabat. Ketiga, seseorang yang menerima hadiah keris dari raja atau atasannya. Keempat, anak yang menerima keris dari ayahnya. Dulu ada kebiasaan, seorang ayah memberikan keris kepada putra-putranya telah dewasa. Juga menantu laki-laki yang menerima keris dari mertuanya. Dia boleh menyimpan keris tersebut selama dia masih menjadi menantu, tetapi kalau dia cerai dengan istrinya, kerisnya harus dikembalikan

Secara prinsip, untuk masyarakat tradisional, keris merupakan milik pribadi, karena keris dibuat untuk pemiliknya dengan bantuan seorang Empu Keris dan keris tersebut mengandung harapan pemilik supaya mempunyai kehidupan yang berhasil lahir batin. Kehendak pribadi yang merasuk kedalam keris tersebut akan berlaku selamanya dan itu merupakan enerji yang kuat untuk selalu menjaga dan membantu pemiliknya demi mencapai cita-citanya. Oleh karena itu, dimasa kuno tidak ada perdagangan keris, karena setiap keris hanya melayani tuannya,pemiliknya. 


Dalam perkembangan ada jual beli keris. Ketika membeli keris, selain bentuk dan pamor yang diperhatikan, yang paling penting untuk dideteksi adalah enerji spiritual atau tuah keris yang merupakan tugas utama yang asli dari keris itu. Anda harus memilih keris yang “kehendak spiritualnya” sesuai dengan kehendak anda. Supaya anda dan keris tersebut mempunyai hubungan yang harmonis. Anda menyenangi keris tersebut, memperlakukannya dengan patut, sehingga keris juga merasa aman dan tenang ditangan anda dan , mestinya si keris akan melayani tuan barunya dengan sepenuh hati. 


Keris atau “isi” keris bisa diajak berdialog, disebut “nayuh” dalam bahasa Jawa.Seandainya, anda belum bisa menayuh keris, jangan ragu untuk meminta bantuan seorang ahli menayuh keris. Ada istilah halus yang dipakai dalam perdagangan keris, bila anda mau membeli keris, anda tidak menanya: “Berapa harga keris ini?” Tetapi anda harus mengatakan : “Berapa” Mas Kawin” keris ini?”, seolah anda melamar untuk memiliki keris itu. 


Setiap kali seorang empu membuat keris, sesuai dengan tata cara baku, dia harus terlebih dahulu mempersiapkan diri secara batin. Dia harus membersihkan jiwa raganya, lahir batin dengan cara berpuasa, mengurangi tidur dan tidur sebentar sesudah tengah malam, berhari-hari melakukan meditasi. Dia dengan khusuk memohon kepada Gusti, Tuhan untuk membuat keris yang bagus dan cocok untuk pemesannya. Sang Empu juga memohon supaya selama proses pembuatan segalanya berjalan lancar, aman; dia, para pembantunya dan si pemesan supaya selamat dan supaya dia diberi berkah untuk berhasil membuat keris sesuai dengan permintaan pelanggannya. 


Dia juga akan memohon restu dari gurunya atau almarhum gurunya dalam meditasinya. Sesudah yakin bahwa dia telah mendapatkan berkah Ilahi, dia juga akan meminta supaya si pemesan juga melakukan tirakatan dengan membersihkan jiwa raganya lahir batin dan berdoa kepada Gusti, Tuhan supaya diperkenankan untuk mempunyai keris baru yang bagus dan cocok. Bila perlu dia juga harus berpuasa untuk beberapa hari. Yang paling penting, selama proses pembuatan keris, dia harus mempunyai pikiran dan hati yang bersih. Empu akan mencatat nama lengkapnya, pekerjaannya, hari, tanggal, bulan dan tahun kelahirannya, bentuk /dapur keris dan pamor keris yang diminta dan tentu saja harapan akan mission kerisnya. Data tersebut akan dipergunakan oleh Empu untuk mulai pembuatan keris, supaya bisa dibuat keris yang berkualitas. 

Seperti dalam adat, sesaji tradisional diadakan dan ditaruh dalam besalen dengan tujuan positif untuk mendapatkan berkah dan perlindungan Gusti, Tuhan selama berlangsungnya proses pembuatan keris. Keris apa yang akan dibuat dan apa misi dari keris tersebut, itu tentu disesuaikan dari pekerjaan si pemesan. Semua orang tentu mempunyai kemauan yang baik, tetapi setiap profesi tentu mempunyai ke-khasan masing-masing.Misalnya ada berbagai profesi seperti : raja, pejabat tinggi Negara, birokrat, prajurit, saudagar, petani, executive, diplomat, guru, satpam, dll. Sehingga, kiranya mudah dimengerti bahwa sebuah keris yang bagus untuk seorang pedagang, belum tentu cocok dipakai oleh pegawai negeri sipil. Selain enerji spiritual asli yang diciptakan selama proses pembuatan keris, ada pula keris yang “diisi” oleh mahluk halus yang disebut khodam untuk membantu melindungi atau menolong pemilik keris. 

Untuk menmbah wawasan jangan lewatkan artikel artikel menarik lainya.

KARAKTER KERIS

  


Sifat Fisik Keris Keris Lurus dan Keris Luk Ada Keris Lurus dan Keris Luk. Ada berbagai macam Keris Luk seperti Keris Luk 3, artinya keris dengan belok 3, ada Keris Luk 5, Keris Luk 7, Keris Luk 9 dll. Keris Lurus dan Keris Luk mempunyai arti simbolis. 

Keris Lurus melambangkan kepercayaan diri dan mental yang kuat. 

Keris Luk 3 melambangkan keberhasilan cita-cita. 

Keris Luk 5 melambangkan : dicintai oleh banyak orang. 

Keris Luk 7 melambangkan kewibawaan. 

Keris Luk 9 melambangkan kewibawaan, kharisme dan kepempiminan. 

Keris Luk 11 melambangkan kemampuan untuk mencapai pangkat tinggi. 

Keris Luk 13 melambangkan : kehidupan stabil dan tenang. 

Dapur Keris Dapur atau bentuk khusus keris ditunjukkan oleh kombinasi dari bagian-bagian keris dan luk dari keris. Dapur-dapur keris diciptakan oleh raja-raja Jawa. Di masa kuno, sudah ada 19 macam dapur keris seperti Sempana, Tilam Upih, Jalak Dhindhing, Kebo Lajer dll, ciptaan para raja kuno dengan empu-empu terkenal, seperti :


 

Sri Maharaja Dewa Buddha dari Kerajaan Medhangkamulan di Gunung Gede, Jawa Barat ditahun Saka 142.

Empu Ramayadi. Sang Raja Balya dari Kerajaan Medhangsiwanda, Madiun, Jawa Timur ditahun Saka 238. 

Empu Sakadi. Raja Berawa dari Kerajaan Medhangsiwanda, di sebelah utara Gunung Lawu, Grobogan, Jawa Tengah. 

Empu Sukasadi. Raja Buddhawana dari Kerajaan Medhangsiwanda di tahun Saka 216. 

Empu Bramakedhali. Prabu Buddha Kresna dari Kerajaan Medhangkamulan di tahun Saka 246. 

Empu Saptagati. Prabu Sri Kala dan Watugunung dari Kerajaan Purwocarito di tahun Saka 412. 

Empu Sunggata dan Janggito. Raja Basupati di Wiroto, Purwocarito di tahun Saka 422. 

Empu Dewayasa. Raja Drestarata di Astinapura, Purwocarito, di tahun Saka 725. 

Empu Mayang. Pada tahun Saka 748, terjadi perang Baratayuda versi Jawa. Perang hebat itu menghancurkan segalanya termasuk musnahnya semua senjata keris dan tombak dll. Memakan waktu satu abad untuk kerajaan-kerajaan baru memerintahkan para empu untuk membuat keris dengan dapur yang sudah ada dan bahkan ditambah lahirnya dapur-dapur baru. 

Raja Gendrayana dari Mamenang, Jawa Timur. Di tahun Saka 827 mencipta dapur Pandawa, Karna Tinandhing dan Bima Kurda. 

Empu Yamadi. Raja Citrasoma dari Pengging, Jawa tengah, di tahun Saka 941 mencipta dapur Rara Sadewa dan Megantara. 

Empu Gandawisesa. Raja Banjarsekar dari Pejajaran, Jawa Barat. Ditahun Saka 1186 mencipta dapur Parungsari, Tilamsekar dan Tilamupih. 

Empu Andaya. Raja Ciung Wanara dari Pejajaran, Jawa barat. Ditahun 1284 Saka mencipta dapur Jangkung dan Pandawa Cinarita.

Empu : Marcukandha, Macan dan Kuwung. Raja Brawijaya V, ratu terakhir Kerajaan Majapahit, Jawa Timur. Ditahun Saka 1380 mencipta dapur Nagasasra, Sabukinten, Anoman dll. 

Empu Dhomas. Dimasa Raja Shah Alam Akbar ( Raden Patah), ratu pertama Demak, Jawa Tengah, beberapa wali dari Walisongo yaitu Sunan Bonang mencipta dapur Sengkelat. 

Empu Suro, ditahun Saka 1429. Sunan Kalijaga mencipta dapur Kidangsoka dan Balebang. 

Empu Jakasuro. Sejak saat itu, tidak ada dapur baru yang diciptakan. Para empu penerus hanya melanjutkan pembuatan keris dengan dapur-dapur sebelumnya yang jumlah seluruhnya ada 120 dapur. 

Setiap dapur mempunyai arti simbolis yang berbeda. Simbol Dapur Ternama Zaman Dahulu : 

Sempana artinya mimpi, maksudnya terimalah pengetahuan atau ajaran itu secara bijak. 

Tilam Upih adalah untuk mengingatkan : Sebaiknya anda memperlakukan orang lain seperti anda memperlakukan istri anda, artinya dengan baik dan penuh perhatian. Demikian juga perlakuan anda terhadap keris anda, seyogyanya seperti perlakuan kepada istri . 

Karno Tinanding . Ini mengingatkan supaya setiap saat orang itu terus belajar untuk menambah ilmu dan ketrampilannya. Didunia ini harus siap berlomba untuk menambah kepandaian. Itulah makna kehidupan, tidak ada yang kalah. 

Sabuk Inten adalah permata sangat indah. Untuk menjadi orang yang mulia dan dihormati, anda harus punya budi pekerti luhur, tata krama dan tata susila.

SEMOGA MENJADI TAMBAHAN PENGETAHUAN TENTANG PUSAKA,KERIS

SEDULUR PAPAT LIMO PANCER


 Sedulur papat limo pancer adalah…

Dilihat dari segi bahasa, istilah sedulur papat limo pancer berarti empat saudara dan menjadi lima sebagai pusatnya. Sementara berdasarkan konsep Jawa, istilah itu berarti bentuk kesatuan wujud manusia ketika manusia itu lahir ke bumi. Artinya, dalam sejarah Jawa, masyarakatnya menggunakan istilah sedulur papat limo pancer untuk menggambarkan bahwa ketika manusia lahir, maka lahir juga lah empat saudara manusia itu.

Istilah itu diyakini orang Jawa sebagai bagian dari karya Sunan Kalijaga pada abad 15-16. Diketahui, istilah ini pertama kali ditemukan pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41-42. Sedulur papat limo pancer dipercaya sebagai satu kesatuan yang saling mempengaruhi dalam diri manusia, terdiri dari empat hal dan ke lima hal sebagai berikut.

Sedulur papat limo pancer

Kakang kawah

Kakang sawah atau yang disebut air ketuban adalah air yang membantu manusia untuk lahir ke bumi. Karena air ketuban keluar pertama kali, maka masyarakat Jawa menyebutnya sebagai Kakang, atau yang berarti Kakak.

Adi ari-ari

Adi ari-ari atau disebut plasenta. Adi dalam bahasa Indonesia berarti adik, yakni sebutan untuk ari-ari yang keluar setelah bayi dilahirkan.

Getih

Getih dalam bahasa Indonesia berarti darah. Yakni, hal yang utama pada ibu dan bayi. Dimana saat berada dalam kandungan, bayi juga dilindungi oleh getih.

Puser

Puser atau pusar berarti tali plasenta. Dalam pengertian ini maksudnya, antara ibu dan bayi dihubungkan dengan tali pusar yang membuat mereka semakin kuat. Selain itu, tali pusar juga lah yang menjaga kelangsungan hidup si bayi karena telah menyalurkan nutrisi dari ibu untuk bayinya saat di dalam kandungan.

Pancer

Pancer bisa disebut juga sebagai tubuh wadag yang berarti diri sendiri. Hal kelima ini merupakan pusat kehidupan yang utama ketika manusia lahir ke bumi.

Arah kiblat mata angin

Kelima hal itu lah yang membantu sang ibu melahirkan si bayi ke dunia dari rahimnya. Masyarakat Jawa percaya bahwa sebagai manusia, kita harus menyelaraskan kelima hal itu agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Keselarasan itu adalah antara manusia dengan jagat cilik dan jagat gedhe. Pengertian sedulur papat limo pancer jagat cilik (kecil) adalah ketika manusia lahir, maka lahir pula lah lima hal di atas, yakni kakang sawah, adi ari-ari, getih, puser dan pancer.

Baca juga artikel:Ilmu mata batin

Sedulur papat limo pancer

Sementara istilah itu dalam jagat gedhe (besar) adalah arah kiblat mata angin yaitu timur, barat, selatan, utara, dan tengah dimana manusia berada.

SEMOGA ARTIKEL INI BERMANFAAT

METAFISIKA

  Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang men...